Friday, May 6, 2011

Pengertian TCP/IP Dan Kelas TCP/IP

Pengertian TCP/IP Dan Kelas TCP/IP - Pengalamatan bertujuan bagaimana supaya data yang dikirim sampai pada mesin yang sesuai (mesin tujuan) dan bagaimana hal tersebut dapat dilakukan oleh operator dengan mudah. Untuk itu maka data dari suatu host (komputer) harus dilewatkan ke jaringan menuju host tujuan, dan dalam komputer tersebut data akan disampaikan ke user atau proses yang sesuai. TCP/IP menggunakan tiga skema untuk tugas ini :

==>Addressing

IP address yang mengidentifikasikan secara unik setiap host di jaringan, sehingga dapat menjamin data dikirim ke alamat yang benar.

==>Routing

Pengaturan gateway untuk mengirim data ke jaringan dimana host tujuan berada.

==> Multiplexing

Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul software yang benar di dalam host.

Masing-masing skema penting untuk pengiriman data antar dua aplikasi yang bekerjasama dalam jaringan TCP/IP.

IP address berupa bilangan biner 32 bit dan ditulis sebagai 4 urutan bilangan desimal yang dipisahkan dengan tanda titik. Format penulisan IP adalah : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx, dengan x adalah bilangan biner 0 atau 1. Dalam implementasinya IP address ditulis dalam bilangan desimal dengan bobot antara 0 – 255 (nilai desimal mungkin untuk 1 byte). IP address terdiri dari bagian jaringan dan bagian host, tapi format dari bagian-bagian ini tidak sama untuk setiap IP address.

Jumlah bit alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan, dan bilangan yang digunakan untuk mengidentifikasi host berbeda-beda tergantung kelas alamat yang digunakan. Ada tiga kelas alamat utama, yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C. Dengan memeriksa beberapa bit pertama dari suatu alamat , software IP bisa dengan cepat membedakan kelas address dan strukturnya.

Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai:

Kelas IP Address
A. IP Address kelas A :

~Bit pertama dari IP address adalah 0

~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 0 – 127

~Hanya ada kurang dari 128 jaringan kelas A

~Setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP
1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.

B. IP Address kelas B :

~Bit pertama dari IP address adalah 10

~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 128 – 191

~Terdapat ribuan jaringan kelas B

~Setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host

IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx

C. IP Address kelas C :

~Bit pertama dari IP address adalah 110

~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya 192 – 223

~Terdapat jutaan jaringan kelas C

~Setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254 host

IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.

. IP Address kelas D :

~Bit pertama dari IP address adalah 111

~Nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223

~Merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus

E. IP Address kelas E :

~Bit pertama dari IP address adalah 11110

~ Merupakan address yang dialokasikan untuk Eksperimen

Domain Name System (DNS)
————————————–

Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada
jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS
menggunakan arsitektur hierarki.
1. Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
2. Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya:
microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.

==> SupernettingAda dua masalah yang saling berkaitan, antara pemberian suatu kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama kelas alamat yang diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan. Dan yang kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar dari host yang akan saling dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode untuk memanipulasi alokasi alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan bit mask alamat asal untuk membuat jaringan yang lebih besar.

==>Subnetting

Masalah kedua yang berkaitan dengan bagaimana membuat suatu alokasi alamat lebih efisien, bila ternyata host yang akan kita hubungkan ke jaringan lebih kecil daripada alokasi alamat yang kita punyai. Yang jelas dengan menggunakan metoda subnetting, bit host IP address direduksi untuk subnet ini. Sebagai contoh, subnet mask diasosiasikan dengan alamat kelas B standart adalah 255.255.0.0. Subnet mask digunakan dengan memperluas bagian jaringan dari suatu alamat kelas B dengan byte tambahan. Misalnya sub mask 255.255.255.0 berarti dua byte pertama mendefinisikan jaringan kelas B, byte ketiga menunjukkan alamat subnet, dan yang keempat baru menunjuk pada host pada subnet yang bersangkutan. Masking yang byte-oriented lebih mudah dibaca dan diartikan, tapi sebenarnya subnet masking bersifat bit-oriented, jadi misalnya seseorang bisa saja membuat sub-mask 255.255.255.192. Tabel 2.1 mengilustrasi efek dari subnet-mask terhadap bermacam-macam alamat jaringan :

==>IP Address
==>Subnetmask
==>Interpretasi

==>128.66.12.1
==>255.255.255.0
==>Host 1 pada subnet 128.66.12.0

==>130.97.16.132
==>255.255.255.192
==>Host 4 pada subnet 130.97.16.128

==>192.178.16.66
==>255.255.255.192
==>Host 2 pada subnet 192.178.16.64

==>132.90.132.5
==>255.255.240.0
==>Host 4.5 pada subnet 132.90.128.0

==>18.20.16.91
==>255.255.0.0
==>Host 16.91 pada subnet 18.20.0.0

Efek Subnet Mask Terhadap IP Address
Tags : Pengertian TCP/IP Dan Kelas TCP/IP

Monday, May 2, 2011

PROGRAM JAVA

 import java.io.* ;
class lat6{
public static void main(String Arg[]) throws IOException{
    String str ;
    String NIP ;
    String Nama ;
    String jbt ;
    double gaji=0 ;
    double pajak =0 ;
    double total=0 ;
    int pil, Kdj ;
       BufferedReader Get=new BufferedReader(new  InputStreamReader(System.in)) ;
       do{  
        System.out.println("Menu utama");
        System.out.println("1. Mengitung gaji pegawai");
        System.out.println("2. Anda yakin keluar");
        System.out.print("Pilihan anda : "); str = Get.readLine() ;

        pil= Integer.parseInt(str) ;
          switch(pil){
          case 1:
        System.out.print("NIP       : ")  ; NIP = Get.readLine() ;
        System.out.print("Nama      : ")  ; Nama = Get.readLine() ;  
        System.out.print("Kode      : ")  ; str = Get.readLine() ;
        
           Kdj = Integer.parseInt(str) ;
           if (Kdj==1) {
            jbt = "Direktur"  ; gaji = 5000000 ;
           } else if (Kdj==2) {
            jbt = "Wakil Direktur"  ; gaji = 4000000 ;
           } else if (Kdj==3) {
            jbt = "Bendahara"  ; gaji = 3000000 ;
           } else if (Kdj==4) {
            jbt = "Staf"  ; gaji = 2000000 ;
           } else {
            jbt = ""  ; gaji = 0 ;
            }
    pajak = 0.1 * gaji ;
    total = gaji-pajak ;
System.out.println("Jabatan   : " + jbt )  ;
System.out.println("Gaji      : " + gaji)  ;
System.out.println("Pajak     : " + pajak )  ;
System.out.println("Total     : " + total )  ;
break ;
    }
    System.out.print("Created By julianti");    str = Get.readLine() ;
}while(pil != 2);
}
}

Sunday, May 1, 2011

Fungsi-fungsi string

        Fungsi-fungsi string - Dalam Visual Basic terdapat banyak fungsi yang digunakan untuk mengolah data bertipe string. Yang sering kita gunakan hanya left, right, dan mid.
Berikut ini adalah penjelasan tentang fungsi-fungsi string :


  • LCase(x) , digunakan untuk mengubah semua huruf dalam string x menjadi kecil semua. Contoh:
    s = LCase("Aku Bisa") , maka nilai s adalah "aku bisa"

  • UCase(x) , digunakan untuk mengubah semua huruf dalam string x menjadi besar semua. Contoh:
    s = LCase("Aku Bisa") , maka nilai s adalah "AKU BISA"

  • Left(x,n) , digunakan untuk mengambil karakter dari string x yang dimulai dari kiri sebanyak n. Contoh:
    VB 6.0, s = Left("Aku Bisa", 3)
    VB .NET, s = Strings.Left("Aku Bisa", 3)
    maka nilai s adalah "Aku"

  • Right(x,n) , digunakan untuk mengambil karakter dari string x yang dimulai dari kanan sebanyak n. Contoh:
    VB 6.0, s = Right("Aku Bisa", 3)
    VB .NET, s = Strings.Right("Aku Bisa", 3)
    maka nilai s adalah "isa"

  • Mid(x,m,n) , digunakan untuk mengambil karakter dari string x yang dimulai dari karakter ke m sebanyak n. Contoh:
    s = Mid("Aku Bisa", 2, 2) , maka nilai s adalah "ku"

  • LTrim(x) , digunakan untuk menghapus karakter spasi di bagian kiri dari string x.
    Contoh: s = LTrim("     Aku Bisa     ") , maka nilai s adalah "Aku Bisa     "

  • RTrim(x) , digunakan untuk menghapus karakter spasi di bagian kanan dari string x.
    Contoh: s = RTrim("     Aku Bisa     ") , maka nilai s adalah "     Aku Bisa"

  • Trim(x) , digunakan untuk menghapus karakter spasi di bagian kiri dan kanan dari string x. Contoh:
    s = Trim("     Aku Bisa     ") , maka nilai s adalah "Aku Bisa"

  • Len(x) , digunakan untuk menghitung jumlah karakter dari string x. Contoh:
    s = Len("Aku Bisa") , maka nilai s adalah 8.

  • String(n,x) , digunakan untuk membuat karakter x sebanyak n. Contoh:
    VB 6.0,  s = String(10, "A")
    VB .NET, s = New String("A", 10)
    maka nilai s adalah "AAAAAAAAAA"

  • Space(n) , digunakan untuk membuat karakter spasi sebanyak n. Contoh:
    s = Space(10) , maka nilai s adalah "          "

  • Asc(x) , digunakan untuk mengetahui nilai ASCII dari karakter x. Contoh:
    s = Asc("A") , maka nilai s adalah 65

  • Chr(x) , digunakan untuk mengetahui karakter dari nilai ASCII x. Contoh:
    s = Chr(65) , maka nilai s adalah "A"

  • InStr(x,n) , digunakan untuk mengetahui posisi karakter n didalam string x. Contoh:
    s = InStr("Aku Bisa", "u") , maka nilai s adalah 3

  • StrComp(x,y,n) , digunakan untuk membandingkan string x dan string y berdasarkan n. Jika n bernilai 0 maka akan dibandingkan secara case-sensitive, sedangkan jika n bernilai 1 maka akan dibandingkan secara biasa. Contoh:
    s = StrComp("Aku", "aku", 0) , maka nilai s adalah -1
    s = StrComp("Aku", "aku", 1) , maka nilai s adalah 0
    Khusus untuk fungsi ini, jika menghasilkan nilai 0 maka dianggap sebagai True, dan jika menghasilkan nilai selain 0 maka dianggap False.

  • StrConv(x,n) , digunakan untuk mengubah huruf dalam string x berdasarkan nilai n. Contoh:
    s = StrConv("Aku Bisa", 1) , maka nilai s adalah "AKU BISA"
    s = StrConv("Aku Bisa", 2) , maka nilai s adalah "aku bisa"
    s = StrConv("aku bisa", 3) , maka nilai s adalah "Aku Bisa"

  • StrReverse(x) , digunakan untuk membalikkan posisi huruf dalam string x. Contoh:
    s = StrReverse("Aku Bisa") , maka nilai s adalah "asiB ukA"

  • Replace(x,m,n) , digunakan untuk menggantikan karakter m dalam string x dengan karakter n. Contoh:
    s = Replace("Kamu Juga Bisa", "a", "o") , maka nilai s adalah "Komu Jugo Biso"

  • Split(x,n)(i) , digunakan untuk memecah string x berdasarkan karakter n dengan penomoran i. Contoh:
    s = Split("Kuda,Kerbau,Sapi,Kambing,Macan", ",")(0) , maka nilai s adalah "Kuda"
    s = Split("Kuda,Kerbau,Sapi,Kambing,Macan", ",")(1) , maka nilai s adalah "Kerbau"
    s = Split("Kuda,Kerbau,Sapi,Kambing,Macan", ",")(4) , maka nilai s adalah "Macan"

  • Join(x,n) , digunakan untuk menggabungkan rangkain string x yang dihubungkan dengan string n. Contoh:
    VB6, s = Join(Array("Hani", "Indah", "Budi", "Herman"), " & ")
    VB.NET, s = Join(New Object() {"Hani", "Indah", "Budi", "Herman"}, " & ")
    maka nilai s adalah "Hani & Indah & Budi & Herman"
Tags : Fungsi-fungsi string